Visi

Tagline yang menjadi dasar gerak pelayanan DPP KD 2023-2025 adalah BERSATU, BERBENAH, DAN BERMISI menghadirkan Gereja. Tagline ini perlu diterjemahkan dalam perwujudan yang lebih konkret melalui bentuk-bentuk aksi yang nyata. Semangat dasar pelayanan adalah kesatuan. Santo Paulus menegaskan, “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula KRISTUS” (1Kor. 12:12). Semangat ini harus menjadi milik bersama. Sebagai bagian dari Gereja, kita harus satu hati, baik sebagai anggota Dewan Pastoral Paroki, kesatuan dengan arah dinamika Kevikepan, maupun Keuskupan. Usaha melangkah maju harus dibarengi dengan gerak bergandengan tangan dengan siapapun yang berkehendak baik. Masing-masing Tim Pelayanan atau bidang tidak berdiri sendiri. Dibutuhkan kerjasama dan sinergi satu dengan yang lain. Inilah pola pelayanan yang harus mewarnai Dewan Pastoral Paroki sehingga ada kebersamaan, bukan berjalan sendiri-sendiri apalagi ada persaingan satu dengan yang lain.

Bersatu juga menunjuk pada gerak ke luar. Paroki KD harus berada dalam kesatuan dengan Kevikepan maupun keuskupan. Kesatuan itu tampak dalam keterlibatan DPP di Kevikepan atau Keuskupan. Kesatuan itu hendaknya juga terlihat dalam ketaatan pada asas yang berlaku di Keuskupan Agung Semarang. Kesadaran bahwa Paroki KD berada di tengah-tengah masyarakat plural semestinya mendorong kita untuk membangun semangat bersatu dan bergandengan tangan dengan aneka lapisan masyarakat. Paroki KD harus berani membuka diri dan bekerjasama lintas kelompok masyarakat dan Pemerintah.

Semangat bersatu harus diikuti dengan semangat bersinergi. Dua kata yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain.

Berbenah menjadi sebuah gerakan ke dalam. Pembenahan menjadi hal yang mutlak karena pembenahan akan memperkuat diri. Pembenahan harus dibuat, terutama pada titik sistem dan mekanisme. Adanya sistem dan mekanisme yang tertata baik akan memudahkan upaya untuk melangkah maju. Pembenahan bukan hanya urusan organisatoris semata. Tetapi yang terutama adalah pembenahan kekatolikan. Fondasi iman harus terus menerus diperkuat: tinggal dalam Kristus. Aneka pembenahan dan upaya untuk terus menerus bersatu dan bersinergi mendasari dan menggerakkan paroki KD untuk bermisi atau mengrasul. Inilah buah dari tinggal dalam Kristus.

Paus Pius X menganugerahi gelar pelindung misi dan karya pewartaan iman kepada St. Fransiskus Xaverius. Inilah santo yang menjadi pelindung paroki KD yang dirayakan setiap tanggal 3 Desember. Selayaknya semangat misi yang selalu membara dari Santo Fransiskus menjadi semangat yang menjiwai setiap umat di paroki KD: bermisi. Dibutuhkan keberanian untuk mengevaluasi pelayanan-pelayanan evangelisasi di KD agara semakin banyak jiwa-jiwa yang terselamatkan. Dalam konteks sekarang ini, misi melalui media digital menjadi sarana yang efektif. Melalui media digital, evangelisasi bisa menyentuh dan menjangkau secara lebih luas, bukan hanya umat di paroki KD saja.